Keluarga di Nepal ini jadi manusia serigala

Keluarga di Nepal ini jadi manusia serigala







Manusia serigala ternyata memang ada, bukan cuma di cerita horor atau seperti dikisahkan film fantasi remaja "Twilight". Hanya saja, para manusia serigala dari Nepal ini bukannya mengerikan, tapi malah menimbulkan iba.

Keluarga Devi Budhatoki yang bermukim di pedesaan terpencil di Nepal menempuh perjalanan ratusan kilometer ke Ibu Kota Kathmandu buat berobat. Perempuan 37 tahun dan tiga anaknya itu terserang penyakit genetis sindrom manusia serigala yang dalam dunia medis disebut hypertrichosis. Gara-gara penyakit itu, dia sekeluarga brewokan.

Devi mengaku kelainan itu sudah dia derita sejak lahir, seperti dilansir harian the Daily Mail, Rabu (28/3). Setelah menikah, ternyata penyakit genetis ini menurun pada ketiga anaknya.

Ada dua jenis hypertrichosis. Tipe mutasi gen pertama bakal membuat sekujur tubuh penderita ditutupi rambut. Sementara Devi sekeluarga mengalami sindrom manusia serigala tipe kedua, yaitu bulu lebat hanya di bagian tubuh tertentu. Dalam kasus keluarga malang ini, rambut muncul di wilayah sekitar dagu dan alis, sehingga terkesan mereka semua memelihara cambang dan alis lebat.

Devi mengaku sejak kecil terbiasa dihina tetangga dan kawan-kawannya. Dia kerap disebut manusia serigala, tapi dia tidak pernah marah. Namun, kesabaran ada batasnya. Dia akhirnya memutuskan berobat awal pekan lalu karena anak-anaknya juga kerap dihina. "Saya masih bisa tahan terhadap pelbagai hinaan, tapi kasihan anak-anak saya, mereka setiap hari dicemooh teman-teman sekelas," kata Devi.

Suami Devi yang normal tidak jelas rimbanya. Karena itulah dia sendirian mengurus tiga anaknya yang juga brewokan, yaitu si sulung Manjura (13), Niraj (12), dan paling bungsu Mandira, lima tahun.

Sesampainya di ibu kota, keluarga Devi dibantu dokter kulit Shankar Man Rai dari Rumah Sakit Percontohan Kathmandu. Sang dokter memperkirakan terapi laser berkala bisa menghilangkan bulu-bulu itu selamanya dari wajah Devi sekeluarga.

Sindrom manusia serigala bukan penyakit yang terhitung langka. Beberapa abad lampau, penderitanya sering dianggap kena kutukan atau dikira manusia serigala yang sebenarnya.

Di Indonesia periode 90-an, pernah ada bocah bernama Tebho yang disebut anak Genderuwo, padahal dia hanya seorang penderita hypertrichosis. Pemegang rekor dunia buat manusia dengan bulu terlebat adalah warga Thailand Supatra Sasuphan. Dia juga penderita sindrom manusia serigala.


SUMBER
Share this article :
 

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Jatisaba Online - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger